Sabtu, 14 Februari 2009

Sorry I'm Not Perfect --satu--

SATU

“Lechyta Taratifa!!!!!!!” Panggil Muthi, lengkapnya Muthia Maharani. soulmatenya dari SMP! Beu…sekarang Echy sudah berumur 15 tahun, yap…15 tahun! Dan hari ini hari pertama masuk sekolah, masuk sekolah ya..bukan MOS! Kok ga di MOS? Yaiyalah…orang dia dan Muthi bolos, ya tepatnya bukan bolos, tapi izin…izin ga ikut MOS karena males!
“jailah…lengkap amet nyebutnya!” Echy akhirnya keluar juga, siap dengan tas baru, sepatu baru, dan tentunya seragam baru!
“hehehe…takutnya loe ga denger!” Muthi cenge-ngesan. “Yaudah yok, naik! buru!” Ujar Muthi yang langsung memakai helmnya. “nih…” Muthi menyodorkan sebuah helm kepada Echy. “berangkat!”
Sesampainya di SMA Harapan Bangsa…pukul 06.30…
“yah, loe sih Mut, ngebut…kecepetan deh..masih sepi lagi…serem!” Echy ngomel-ngomel. “cantik, baru aja nyampe udah ngomel-ngomel…cepet tua loh! Hhe…”
“yaudah deh, kita liat ke mading aja yuk! Liat pembagian kelasnya!siapa tau kita sekelas…amien!” Echy segera menarik Muthi. Echy dan Muthi berlari menuju mading. Setelah mencari nama mereka……..
“kelas 1-IPA A, yess….sekelas!” Echy memeluk Muthi.
“humph…humph…gu…gu…gu..gue…ga bisa…napas oddong!!!!” Muthi melepas pelukan Echy. “Bisa mati gue, echy!!!!!”
“Hehehe…maaph, sob! Asyik….kite sekelas, emang jodoh ga kemana!!!” Echy berjalan sambil menggandeng tangan Muthi. “JODOH??????”
***
“Reno, bangun…bangun….”Ujar mama mengoyang-goyangkan tubuh Reno. “Rado udah duluan, kamunya kelamaan sih…”
“huaaammmm….emang sekarang jam berapa ma?” Reno masih mengantuk. “Bujut! Jam 07.00 wah, kok Rado ga ngebangunin Reno sih ma?! Ah..resek tuh bocah!” Mata Reno langsung melotot ketika melihat jamnya.
“Sekarang yang penting, kamu siap-siap! Ayo, buru!”
10 Menit kemudian…
“Ma…berangkat dulu yah, muah..muah..dadah..” setelah pamit dan cipika cipiki dulu sama mamanya, Reno segera berlari. “Vireno Reditya, sarapannya…”Teriak Mama. “Ga usah ma, udah telat nieh!!!!”
Reno segera berlari sekencang-kencangnya. Ia tidak ingin Image-nya sebagai kapten tim basket SMA harapan bangsa akan rusak, sedangkan kembarannya, Virado Raditya, seorang ketua OSIS di SMA harapan bangsa. Reno dan Rado sangatlah berbeda, Reno sangat brandal., dan Rado sebaliknya. Tapi satu hal yang sama, KETENARAN MEREKA DI SMA HB!!
Sesampainya di sekolah…
JEGRREEKKK!!!
“Pak, jangan ditutup dong pak! Saya khan pas banget datengya, bukain dong pak…ya pak?!” Reno masih ngos-ngosan setelah berlari. “wah..wah..wah..kapten tim basket HB bisa telat juga ya…”Pak Setya menyindir Reno. “Emang kenapa kalau saya kaptennya?Kapten kan juga manusia…” Reno malas mendengar sindiran pak Setya.
“Pak, ada apa ribut-ribut?” Tanya pak Yayat, guru yang kebagian piket hari ini.
“Iki loh pak, Reno maksa saya untuk mebukakan pintu gerbang ini pak!” Pak setya berdiri tegap. “Wah, hebat kamu…bisa telat juga!”
Kenapa sih,gue Cuma telat sekali kayaknya ajaib banget! “saya kesiangan pak…”Ujar Reno sambil menunduk. “Kamu tau apa hukumannya telat 1 menit setelah bel berbunyi?!” Pak Yayat tersenyum sinis. “Gak tau tuh pak, saya khan belum pernah telat” Ujar Reno cuek.
“Oh, bagus…hukumannya membersihkan toilet pria, atau…membersihkan kelas 1-IPA seluruhnya, pilih yang mana?!” Tanya pak Yayat.
Resek banget nih guru, ngajak perang apa ya…”Saya lebih milih bersihin kelas 1-IPA aja pak!” Jawab Reno. “oke, sepulang sekolah kamu langsung membersihkan kelas 1-IPA A, 1 IPA B dan 1-IPA C! Dan saya akan mengumukan kepada KM seluruh kelas 1-IPA bahwa piket hari ini ditiadakan, sekarang buka pagarnya pak, biarkan dia masuk!”

***

“Ah, ngeselin banget tuh guru, males banget nanti pulang sekolah gue ga bisa latihan basket!” Reno terus menggerutu di kantin. “Sob, sabar….siapa suruh telat!” Radinne tertawa. “yaelah loe malah ketawa, resek loe!” Reno mencubit Radinne. “eh, genit loe…” Radinne menghindar dari Reno. “dih, kepedean loe, gue ga level sama loe, nenek!! “ Ujar Reno sambil meneguk spritenya. “Nenek nenek mbahmu!”

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar