Sabtu, 14 Februari 2009

sorry i'm not perfect --dua--

DUA
KRING…KRING….Saatnya untuk pulang…
“eh Chy, loe ga ada acara apa-apa khan?!” Tanya Muthi. “mmm….ga ada tuh!” Jawab Echy singkat. “nongkrong disini dulu yuk, lagi PW …”Ujar Muthi yang langsung mengeluarkan handphonenya. “narsis yuk!!”
Ceklek…Ceklek…
Yah, namanya juga perempuan, sekali lagi ya, perempuan…tapi idealnya para cewek, okey! Cewek…pastinya doyan banget yang namanya bernarsis ria, tiba-tiba….
“Permisi….” Ujar laki-laki tinggi yang membawa sapu, pel dan serokan. “Mang, kok pake baju seragam sekolah sih, ga punya baju lain yah…kasihan..” Ujar echy polos.
Wah…ini anak ngira gue cleaning service, kurang asem banget! “Loe kira gue cleaning service apa?!” laki laki itu marah-marah. “Jadi loe siapa??!”Tanya Echy.“Gue kakak kelas loe tau!”
“Oh…” Jawab Echy cuek dan kembali duduk disamping Muthi. “Just Oh??? Bukannya minta maaf malah ah oh ah oh!” Laki-laki itu masih kesal dengan Echy. “Emang kenapa sih, saya khan ga tau, maklumin dong! Kakak kelas belagu amet! Lagian ngapain pake bawa bawa sa…………………”
“GUE LAGI KENA HUKUMAN GARA GARA TELAT, NGERTI?????” Laki-laki itu marah.
“Eh, echy! Pulang yuk!” Muthi segera menarik Echy. Ia tidak mau mendengarkan perdebatan antara Echy dengan laki-laki tampan dihadapannya. Tampan????
“Ayo….” Echy langsung berdiri dan melewati laki-laki itu yang masih mematung. Echy dan Muti berjalan keluar kelas.
Echy…echy..echy..echy..ECHY!!!!
“WOYYY!!!” Laki-laki itu mengejar Echy dan Muthi. “kenapa lagi?” Echy berhenti dan menatap laki-laki itu. “Loe Echy??? Cucu alm.Rasya ya???” Tanya laki-laki yang sebenarnya adalah………………….RENO!!! “hmmm…ia, kok loe bisa tau nama alm. Kakek gue?!”
“Loe ga inget sama sekali sama gue, chy?!” Tanya Reno. “Emang loe siapa? tapi kayaknya gue pernah ketemu loe?!” Echy semakin kebingungan. “Gue ……………..”
“Hey, kapten! Sedang apa kamu disitu? Bukankah seharusnya kamu menjalani hukumanmu???” Suara pak Yayat terdengar dari kejauhan. “ng…ng…iya pak!!” Reno segera meninggalkan Echy dan Muthi.
Echy dan Muthi segera berjalan ke parkiran. “Tuh cowok siapa sih, kok bisa tau nama alm. Kakek gue iya, dan rasanya mukanya tuh familiar banget?!” Echy masih bingung dengan kejadian tadi. “mungkin dia saudara loe kali Chy!” Ujar Mitha asal. “Yaelah…kalau dia saudara gue pasti gue kenal lah…”
“Maybe…saudara jauh?!” Muthi semakin ngawur. Echy menggeleng.
***
Saat dirumah Reno….
“eh Rad, loe inget ga yang namanya Echy, dulu tetangga kita!” Tanya Reno sambil melahap potato chip didepannya. “Echy???” Tanya Rado yang sedang berpikir. “ Iya, Lechyta Taratifa, masa lupa sih loe?” Ujar Reno. “Oh, soulmate loe dulu ya Ren?! Waktu loe kelas 2 SD khan…” Rado mulai ingat dengan apa yang dimaksud Reno. “Nah, baru mudeng loe!”
“Emang kenapa, loe kok tiba tiba ngomongin dia sih?!” Tanya Rado. “Gini loh, dia ternyata dia adek kelas kita tau! Gue tadi ketemu dia di kelasnya!”
“Kok bisa bro?!” Rado bingung. “Tadi khan gue dihukum gara-gara telat, gue disuruh ngebersihin semua kelas 1 IPA! Gila khan, eh ternyata eh ternyata, ketemu dia di kelasnya, dia juga anak IPA!” Jelas Reno panjang lebar.”humpppt…hujan lokal!”
“Hujan?! Ga hujan kok orang cerah begini” Ujar Reno polos. “Maksud saya ngomong ga usah muncrat begini, liat deh muka gue!” Kata Rado yang langsung tertawa. “hehehe….maaf deh!”

***
Malam harinya….
Pokoknya gue harus ketemu echy, gue kangen sama dia…dia ga tau dulu gue sayang sama dia, bukan sebagai sahabat!!! Tapi lebih…coba aja kakeknya ga meninggal dunia, dia pasti masih sering ke rumah kakeknya tiap minggu…tapi setelah kakenya pergi..rumah itu kosong! Tapi itu memang sudah takdir, ga bisa ditolak, echy….gue harap kita masih bisa seperti dulu lagi…Tuhan, terimakasih telah mempertemukanku lagi dengan dia…

***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar